Sistem Suspensi Pada Kendaraan Beroda Empat : Fungsi, Jenis, Bagian-Bagian
SISTEM SUSPENSI
ARTIKEL INI AKAN MEMBAHAS TENTANG:
- Fungsi Suspensi
- Jenis suspensi
- Rigid suspension
- Independent suspension - Bagian-bagian suspensi
Chassis spring :
Leaf spring.
Coil spring.
Torssion bar.
Air spring.
Shock ansorber.
Lower arm dan Upper Arm.
Stabilizer
1. Fungsi Suspensi
Saat kendaraan dikendarai, idealnya semua penumpang yang ada di dalam kendaraan tidak mencicipi adanya gerakan-gerakan yang dipengaruhi oleh kondisi jalan yang dilalui. Walaupun hingga ketika ini kondisi tersebut belum sanggup dipenuhi, tetapi dengan adanya sistem kenyaman (suspension system) paling tidak dampak gerakan-gerakan tersebut sanggup diperkecil. Jadi, fungsi suspensi ialah untuk menjadikan penumpang nyaman dalam kendaraan.Gerakan kendaraan mencakup :
a. Bounching: adalah gerakan seluruh body kendaraan (merata) naik dan turun, dengan arah gerakan Z – Z’.
b. Pitching: ialah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara kepingan depan dan belakang, dengan titik tengah gerakan Y – Y’.
c. Rolling: ialah gerakan naik dan turun body kendaraan secara bergantian antara kiri dan kanan dengan titik tengah gerakan X – X’.
d. Yawing: ialah gerakan ke kiri dan ke kanan body kendaraan kepingan depan dan belakang dengan titik tengah gerakan Z - Z’
e. Wheel hop: ialah gerakan kedua wheel tolong-menolong kearah Z.
f. Wheel tramp: ialah gerakan wheel tolong-menolong ke arah depan belakang dan ke arah kiri- kanan
2. Jenis Suspensi
Suspensi didesain (dirancang) menurut rancangan kendaraan. Jika kendaraan itu dirancang untuk angkutan barang maka suspensi yang dipakai ialah jenis suspensi yang lebih diutamakan ialah kekuatannya. Sebaliknya, kalau kendaraan itu dirancang sebagai kendaraan penumpang (passanger car) maka jenis suspensi yang dipakai ialah lebih diutamakan kenyamanannya.- 1. Rigid Suspension
Rigid suspension lebih mengutamakan faktor kekuatan dibandingkan faktor kenyamanannya. Dengan demikian, konstruksinya lebih sederhana dan biaya produksi lebih murah. Umumnya dipakai pada kendaraan-kendaraan angkutan. Chassis spring yang dipakai biasanya ialah leaf spring yang dibantu dengan shock absorber, walaupun ada juga yang memakai coil spring. - 2. Independent SuspensionIndependent suspension ialah suspensi bebas. Jadi, gerakan roda kendaraan kepingan kanan dan kiri pada batas tertentu tidak berpengaruh. Jenis ini lebih diutamakan faktor kenyamanannya kalau dibandingkan dengan kekuatannya, sehingga konstruksinya lebih rumit. Suspensi ini dirancang untuk kendaraan-kendaraan penumpang, untuk itu chassis spring yang dipakai ialah jenis yang lembut ibarat coil spring, torsion kafe atau air spring. Terdapat beberapa jenis independent suspension sebagai berikut:


![]() |
Swing axle type dengan coil spring |
![]() |
Swing axle dengan torsion kafe spring |
![]() |
Mac Pherson type |
![]() |
Wishbone type |
3. Bagian-bagian Suspensi
Supaya sistem ini sanggup bekerja sesuai dengan fungsinya maka dilengkapi beberapa komponen yang saling menunjang antara satu dengan lainnya. Komponen tersebut adalah:- Chassis spring :
Leaf spring.
Coil spring.
Torssion bar.
Air spring.
- Shock ansorber.
- Lower arm dan Upper Arm.
- Stabilizer
1. Chassis spring

- Leaf spring:
Leaf spring atau sanggup disebut dengan per daun ialah jenis spring yang paling sederhana konstruksinya dan kekuatannya sanggup ditambah atau dikurangi. Leaf spring terdiri dari beberapa lembar spring yang diikat menjadi satu, sehingga sanggup ditambah atau dikurangi. Semakin banyak jumlah lembar spring, semakin kuat daya lenturnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh tebal, lebar, dan panjang spring. Leaf spring terbuat dan materi special steel alloy.
Pemasangan leaf spring terhadap axle dipengaruhi pula oleh jenis kendaraan-nya. Jika kendaraan ini direncanakan biar lantainya rendah maka pemasangan leaf spring ditempatkan di bawah axle.
Sebaliknya, kalau diinginkan lantai kendaraan yang tinggi maka pemasangan leaf spring ditempatkan di kepingan atas axle.
Hal yang perlu diperhatikan pada leaf spring ialah jarak antara kedua spring eye.

- Coil spring:
Coil spring atau spiral spring bersifat kalau ditekan semakin kuat maka semakin besar pula perlawanannya. Sebaliknya, kalau ditarik semakin kuat semakin besar pula perlawan-annya. Hal yang perlu diperhatikan ialah panjang keseluruhan spring tanpa beban.
- Torsion bar. Spring ini memanfaatkan daya puntir dari steel kafe sebagai daya lenturnya. Semakin kuat puntirannya, semakin kuat pula ia berusaha kembali ke posisi semula.
- Rubber spring
Rubber spring hanya dipakai sebagai spring pembantu atau sebagai bump topper saja, sehingga ketika terjadi tekanan yang berlebihan maka spring tidak terkena eksklusif dengan frame
.
2. Shock Absorber
Sebagai tanggapan kerja chassis, spring yang meredam gerakan roda terhadap body kendaraan akan
mengakibatkan body kendaraan ibarat terayun. Hal ini merupakan sifat dari spring. Kejadian mengayun tentu harus sanggup diredam secepat mungkin. Untuk itulah dipakai shock absorber (peredam kejut ). Dilihat dari cara meredam daya elastisitas spring, shock absorber sanggup dibedakan atas: Single action dan Double action.
Single action

Double action
Pada jenis ini dasarnya sama dengan single action. Di sini terdapat 2 orifice besar dan kecil. Semua orifice dilengkapi dengan valve. Dengan demikian untuk menekan maupun menarik diharapkan tenaga yang lebih besar kalau dibandingkan dengan single action. Jenis ini biasanya dipakai untuk kendaraanyang memakai coil spring.
3. Lower Arm dan Upper Arm.
Lower arm dan atau Upper arm berfungsi sebagai titik putar yang memungkinkan roda kiri sanggup bergerak bebas terhadap roda kanan. Komponen ini biasanya
dipakai untuk kendaraan yang memakai independent suspension.
4. Stabilizer

Belum ada Komentar untuk "Sistem Suspensi Pada Kendaraan Beroda Empat : Fungsi, Jenis, Bagian-Bagian"
Posting Komentar